Apa kabar Pahamifren? Semoga kamu sehat selalu ya. Kali ini, Mipi mau mengajak kamu mengulas Materi Sosiologi Tentang Konflik, Kekerasan dan Perdamaian nih. Yuk, baca Materi Sosiologi Kelas 11 ini sampai selesai ya! Apa Itu Konflik? Sebelum lebih jauh, mari kita bahas dulu tentang pengertian konflik. Adakah di antara kamu yang sudah tahu apa itu konflik? Ya, betul sekali, secara etimologis, kata konflik berasal dari bahasa Latin “con” dan “figere”. Kata “con” memiliki arti bersama, sementara “figere” memiliki arti memukul. Dalam KBBI, entri “konflik” didefinisikan sebagai percekcokan; perselisihan; pertentangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konflik adalah sebuah kondisi saat ada dua atau lebih pandangan, keinginan, kepercayaan, kepentingan, nilai, atau kebutuhan yang berbeda, berseberangan, tidak sejalan, atau tidak selaras. Dalam materi Sosiologi tentang konflik, kata ini lebih diartikan sebagai sebuah proses sosial yang terjadi antara dua orang atau kelompok, yang berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan cara membuat seseorang atau kelompok lainnya tidak berdaya atau bahkan dengan menghancurkan orang atau kelompok tersebut. Konflik biasanya timbul dari adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan, seperti perbedaan fisik, kebudayaan, nilai, kepentingan, emosi, kebutuhan, atau pola-pola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan dalam tersebut dapat memuncak menjadi konflik sosial saat sistem sosial masyarakatnya tidak dapat mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Seperti yang terjadi di sekitar kita, konflik memang tidak dapat dihindari dari dinamika kehidupan sosial. Dalam teori konflik, kondisi masyarakat yang plural memang akan terjadi ketidakseimbangan distribusi kekuasaan authority, sehingga akan selalu ada kelompok-kelompok sosial yang saling bersaing dalam merebut pengaruh dalam suatu masyarakat. Dari persaingan tersebut kemudian akan muncul kelompok yang paling berkuasa atas kelompok-kelompok lainnya. Kelompok paling berkuasa dan berpengaruh biasanya bersifat elit, sehingga dapat membuat peraturan-peraturan yang sifatnya lebih membela kepentingan kelompoknya sendiri. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh kelompok yang berkuasa ini dapat berupa hukum yang mengikat kelompok-kelompok sosial lainnya agar tetap patuh. Persaingan antara dua atau lebih kelompok-kelompok sosial inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya konflik sosial di masyarakat. Pengertian Konflik Menurut Para Ahli Nah, agar kamu lebih paham tentang materi sosiologi tentang konflik dan kekerasan, berikut adalah beberapa pengertian konflik menurut para ahli Alo Liliweri mendefinisikan konflik sebagai bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok karena mereka yang terlibat memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai, atau Moor berpendapat bahwa dalam suatu sistem sosial dapat dikatakan terdapat konflik apabila para penghuni sistem tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang bertentangan dan terjadi secara G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin menilai bahwa istilah “conflict” dalam bahasa aslinya memiliki arti perkelahian, peperangan, atau perjuangan yang berupa konfrontasi fisik antara beberapa A. Coser menjelaskan bahwa konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan Lawang mendefinisikan konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan ketika tujuan pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan M. Z. Lawang berpandangan bahwa konflik adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya. Tujuan dari mereka berkonflik tidak hanya untuk memperoleh kemenangan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya atau Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu proses sosial orang per orang atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Penyebab Konflik Konflik dapat terjadi karena beberapa hal, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut Adanya perbedaan sistem nilai dan sistem norma di antara kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakatAdanya perbedaan pandangan di antara dua orang atau lebih yang berkenaan dengan persoalan prinsipAdanya benturan kepentingan terhadap suatu hal atau objek yang samaAdanya perselisihan paham yang menimbulkan emosi di antara kedua belah pihakAdanya perbedaan kepentingan politik, baik yang bersifat lokal, nasional, ataupun internasional Bentuk-Bentuk Konflik Sebagai bentuk interaksi sosial, konflik dapat memiliki berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa bentuk konflik yang sering terjadi di masyarakat Konflik Individu Kamu pasti pernah berselisih dengan teman atau adik kamu karena permasalahan tertentu, kan? Entah itu karena perbedaan pendapat dengan teman kamu atau karena kamu dan adik kamu berselisih karena ingin melakukan hal yang berbeda. Misalnya, jika kamu ingin menonton pertandingan badminton sementara adik kamu ingin menonton film kartun favoritnya. Nah, perselisihan antara kamu dengan teman atau adik kamu inilah yang disebut sebagai konflik Konflik ini terjadi saat ada benturan kepentingan, keinginan, kebutuhan, tujuan hidup, pendirian, sikap, atau keyakinan antarindividu. Individu yang terlibat konflik ini tidak melibatkan kelompok dan masyarakat, sehingga konflik yang terjadi di antara mereka tidak menimbulkan konflik yang lebih besar seperti konflik antarkelompok atau antargolongan. Konflik individu juga dapat terjadi dalam diri seseorang saat ia harus menjalankan peran yang dimilikinya. Saat seseorang menjalankan peran yang dimilikinya, ia tidak berkonflik dengan orang lain, melainkan dengan dirinya sendiri. Contoh konflik karena peran tunggal adalah saat seorang dokter terjun di medan perang, ia memiliki sumpah dan kewajiban untuk menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongannya, sekalipun korban perang yang sedang ia tangani berasal dari pihak musuh yang sudah menewaskan rekan dokternya. Dalam kondisi ini, dokter tersebut merasakan konflik dalam dirinya saat menolong korban perang tersebut sesuai dengan peran tunggalnya sebagai seorang Konflik Antarkelas atau Antargolongan Sosial Menurut Karl Marx, masyarakat merupakan himpunan dari beberapa kelas dan kelompok sosial yang memiliki kepentingan dan kebutuhan hidup masing-masing. Perbedaan kepentingan dan kebutuhan inilah yang kemudian membuat kelas dan kelompok acapkali terjebak dalam konflik. Konflik yang terjadi di antara kelas sosial disebut sebagai konflik vertikal karena kelas borjuis menduduki kelas sosial yang lebih tinggi dari kelas proletar. Sementara konflik yang terjadi di antara kelompok sosial disebut konflik horizontal karena kelompok-kelompok tersebut tidak berada dalam struktur yang berjenjang. Contoh dari konflik antarkelas adalah konflik di antara kelas pemilik modal borjuis dengan kelas buruh proletar. Konflik ini berakar dari prinsip dan dasar pemikiran ekonomis kelas borjuis yang berusaha menekan pengeluaran demi mendapatkan keuntungan yang maksimal. Penerapan prinsip ini seringkali mengorbankan kepentingan dan kebutuhan hidup kelas proletar karena buruh hanya dianggap sebagai salah satu faktor dalam proses Hak-hak para buruh seringkali tidak dihargai, seperti kesejahteraan sosial, pelayanan kesehatan, cuti hamil untuk pekerja perempuan, kelayakan upah minimum, keamanan dan keselamatan kerja, dan tunjangan pensiun. Saat keluhan para buruh tidak dipenuhi, para buruh biasanya akan melakukan aksi mogok kerja atau aksi demonstrasi untuk menuntut kepentingan yang mereka perjuangkan. Konflik antarkelas ini akan semakin meningkat apabila kondisi ekonomi negara sedang mengalami kemunduran karena perusahaan turut mengalami kemunduran, sementara harga kebutuhan hidup meningkat dan para buruh menuntut peningkatan kesejahteraan mereka. Dalam konflik antargolongan sosial, kelompok-kelompok yang terlibat konflik dapat terjadi secara terbuka maupun secara tertutup. Contoh dari konflik antargolongan ini adalah konflik antara kelompok pecinta lingkungan dengan kelompok perambah hutan, kelompok supir angkutan kota dengan kelompok supir bus, konflik antara kelompok petani dengan kelompok pedagang. Konflik-konflik tersebut lebih sering terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Konflik Rasial Pada dasarnya konflik rasial termasuk ke dalam konflik antargolongan karena himpunan orang-orang yang memiliki ras sama merupakan salah satu jenis kelompok sosial. Konflik rasial biasanya terjadi saat kedua kelompok ras yang berbeda berselisih, baik karena adanya kepentingan ataupun perbedaan kebudayaan dan perbedaan fisik di antara Salah satu contoh konflik rasial adalah politik apartheid yang terjadi di negara-negara Barat. Dalam politik ini, kelompok masyarakat berkulit putih merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan kelompok masyarakat berkulit hitam. Akibat dari perasaan superior masyarakat berkulit putih ini, masyarakat berkulit hitam sering mengalami diskriminasi karena dianggap sebagai warga negara kelas dua yang hak-haknya secara yuridis seringkali diabaikan. Konflik Politik Tak hanya terjadi pada antar golongan dan ras, dalam materi Sosiologi tentang konflik, dibahas juga konflik yang terjadi karena politik. Karena, politik merupakan salah satu sumber utama timbulnya konflik dalam masyarakat. Konflik politik ini terjadi karena pada dasarnya politik adalah seni mengelola kekuasaan, sehingga dalam konflik ini terjadi pertarungan yang berkutat mengenai siapa yang memperoleh sesuatu, kapan diperoleh, dan bagaimana kekuasaan tersebut dapat didapat, dipertahankan, dan diperebutkan. Secara sederhana, konflik politik adalah pertentangan di antara dua orang atau lebih kelompok dalam rangka memiliki kekuasaan dan pengaruh. Hal-hal yang diperebutkan dalam konflik politik ini dapat berupa kekuasaan, pemegang rancangan undang-undang, kebijakan, dan kekuasaan negara. Konflik Internasional Konflik internasional merupakan konflik yang melibatkan beberapa negara dikarenakan perbedaan kepentingan di antara negara-negara yang terlibat konflik. Dalam sejarah dunia, banyak sekali kasus konflik internasional yang berawal dari konflik dua negara yang kemudian menjadi konflik internasional karena masing-masing negara yang bertikai mencari dukungan negara-negara lainnya, yang memiliki kepentingan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi. Contoh dari konflik internasional ini adalah Perang Dunia I, Perang Dunia II, ataupun konflik antara Palestina dengan Israel. Apa Itu Kekerasan? Nah, setelah kamu memahami apa itu konflik, dalam materi konflik dan kekerasan selanjutnya Mipi akan membahas apa itu kekerasan. Kekerasan merupakan bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam KBBI, entri “kekerasan” didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang Bentuk kekerasan meliputi perkataan, tindakan, sikap, dan berbagai struktur atau sistem yang dapat menyebabkan kerusakan pada diri seseorang baik secara fisik atau mental dan lingkungan. Segala bentuk tindakan atau perkataan yang dapat menghalangi seseorang menggali potensinya pun dapat disebut sebagai kekerasan. Kekerasan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kekerasan langsung direct violence dan kekerasan tidak langsung indirect violence. Contoh dari kekerasan langsung adalah tindakan mencelakai atau melukai orang dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Sementara, contoh dari kekerasan tidak langsung adalah tindakan-tindakan mengekang, memfitnah, mengintimidasi, meneror orang lain, serta mengurangi atau meniadakan hak seseorang. Konflik dan kekerasan memang dua hal yang berbeda, tetapi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, Pahamifren. Dari pengertian konflik yang merupakan perselisihan atau persengketaan antara dua orang atau lebih yang kedua belah pihak tersebut memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyisihkan atau menyingkirkan atau mengalahkan, konflik sebenarnya tidak perlu berwujud kekerasan. Namun, kekerasan biasanya terjadi karena adanya konflik di antara dua orang atau lebih. Kekerasan dapat terjadi saat kedua belah pihak, baik individu atau kelompok, tidak dapat menyelesaikan konflik di antara mereka dan terbawa emosi untuk menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan. Pengertian Kekerasan Menurut Para Ahli Berikut adalah beberapa pengertian kekerasan menurut para ahli yang dapat membantu pemahaman kamu mengenai kekerasan Black mendefinisikan kekerasan sebagai pemakaian kekuatan yang tidak adil dan tidak dapat mendefinisikan kekerasan sebagai perilaku yang melibatkan kekuatan fisik dan dimaksudkan untuk menyakiti, merusak, atau melenyapkan seseorang atau B. Rule berpendapat bahwa kekerasan merupakan manifestasi naluri bersama atau gerakan naluri primitif yang merupakan kondisi-kondisi tindakan Munir Mulkhan mendefinisikan kekerasan sebagai sebuah tindakan fisik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk melukai, merusak, atau menghancurkan orang lain atau harta benda dan segala fasilitas kehidupan yang merupakan bagian dari orang lain dan Sundeen berpendapat bahwa perilaku kekerasan dan tindak kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya kontrol diri, yang mengakibatkan individu dapat berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan Soekanto mendefinisikan kekerasan sebagai penggunaan kekuatan fisik secara paksa terhadap orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang atau barang karena orang atau barang tersebut termasuk dalam kategori sosial Penyebab Kekerasan Penyebab kekerasan ada bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai berikut Individu tidak dapat mengendalikan emosi dirinyaAdanya permasalahan yang memancing permusuhanAdanya prasangka buruk dari seseorang atau satu kelompok terhadap individu lainnya atau kelompok lainnyaAdanya keinginan manusia dalam mendapatkan prestasiKontrol sosial yang sudah tidak berfungsi dalam mengendalikan persaingan yang terjadi di masyarakat Akibat Konflik dan Kekerasan Bagaimana Pahamifren, sudah paham kan pembahasan materi Sosiologi tentang Konflik dan kekerasan ini? Nah, kira-kira, apa sih akibat yang ditimbulkan dari konflik dan kekerasan? Perubahan kepribadian pada diri seseorang. Semakin kuatnya rasa solidaritas kelompok in-group feeling atau retak dan goyahnya suatu kelompok sosial. Timbulnya korban jiwa serta hancurnya harta bendaAkomodasi, dominasi, serta takluknya salah satu pihak yang bertikai Perdamaian Konflik dan kekerasan menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan bagi kedua belah pihak, terutama bagi pihak yang mengalami kekalahan. Konflik dan kekerasan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta hancurnya harta benda di kedua belah pihak yang Oleh karena itu, perdamaian menjadi hal yang sangat penting dalam dinamika kehidupan sosial. Perdamaian merupakan istilah yang merujuk pada suatu kondisi yang tenang, tidak adanya kekerasan, harmoni, keamanan, kerukunan, keserasian, dan adanya saling pengertian di masyarakat. Setiap manusia pasti mengharapkan kedamaian dan rasa aman, baik secara fisik maupun jiwa, dalam hidupnya. Namun, dalam memahami perdamaian, perdamaian bukan saja dinilai sebagai sebuah kondisi atau keadaan tanpa peperangan. Perdamaian dapat terlihat melalui jalinan hubungan baik antar individu, antar kelompok, antar lembaga, ataupun antarnegara yang mampu menghargai pluralitas dalam masyarakat dan dunia, menghargai adanya keberagaman nilai, serta mendorong terjadinya pengembangan potensi manusia secara Nah, itu dia pembahasan Materi Sosiologi tentang konflik, kekerasan, dan perdamaian. Semoga artikel ini menambah pemahaman kamu mengenai materi tersebut, ya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di sini. Khusus buat kamu yang ingin mempersiapkan diri menghadapi UTBK, kamu bisa mengikuti try out online gratis dari Pahamify di tautan ini. Jangan lupa juga untuk melihat informasi promo menarik lainnya di ya. Penulis Salman Hakim Darwadi Pahami Artikel Lainnya
Jawab: Hal-hal yang disoroti atau dipersoalkan dalam sosiologi hukum adalah : 1) Hukum dan sistem sosial masyarakat; 2) Hukum dan nilai-nilai sosial budaya; 3) Peranan hukum sebagai alat mengubah perilaku masyarakat; 4) Hukum dan stratifikasi sosial; 5) Hukum dan fenomena-fenomena sosial.
Sosiologi Info - Beberapa teori yang menjelaskan faktor penyebab terjadinya atau pemicu kekerasan yaitu ada tiga. Sementara itu, berdasarkan bentuknya kekerasan ada tiga golongan. Kemudian, berdasarkan pelakunya ada dua bentuk kekerasan. Berikut contoh dan Perilaku KekerasanIstilah kekerasan Violence berasal dari bahasa latin, artinya kekuasaan atau berkuasa. Secara terminologi, kekerasan violent didefinisikan sebagai perilaku pihak yang terlibat konflik. Dimana bisa melukai lawan konflik untuk memenangkan konflik. Kekerasan adalah konflik yang tidak terkendali oleh masyarakat, dan mengabaikan norma, nilai yang ada, berujung pada tindakan merusak. Baca Juga Ada 3 Teori Kekerasan Beserta ContohnyaDikutip dari laman menjelaskan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil dari kemarahan yang ekstrem atau sebagai kompensasi dari ketakutan yang berlebihan. Perilaku kekerasan dalam bentuk verbal misalnya mengancam, sedangkan perilaku non verbal dilakukan dengan menyerang orang lain, memukul, menendang atau merusak lain, mengatakan perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik baik terhadap diri orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai sesorang secara fisik atau secara psikologis. Kesimpulannya bahwa perilaku kekerasan merupakan suatu perilaku yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan sekitar yang membuat kerusakan. Karakteristik KekerasanAda beberapa penjelasan mengenai karakteristik kekerasn yang terjadi di masyarakat, yaitu sebagai berikut 1. Kekerasan dilakukan oleh individu, kelompok, maupun dilakukan lebih dari satu Biasanya menyangkut kepentingan tertentu3. Kekerasan muncul / timbul karena gagalnya seseorang, atau kelompok dalam memahami berbagai perbedaan maupun keberagaman antara masyarakat Adanya kekerasan membuat dampak yang begitu kompleks, sebut saja kerugian harta benda, saling membenci, hingga ada korban Kekerasan menimbulkan adanya disintegritas antara hubungan individu, kelompok, maupun masyarakat tertanggu atau renggang, dan tidak lagi utuh atau contoh kasus kekerasan yang terjadi di kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut Pemicu Adanya Faktor Penyebab Terjadinya KekerasanKekerasan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok masyarakat, sudah tentu adanya pemicu, apa saja ? Berikut ini beberapa teori yang memberikan Teori Faktor IndividualPemahaman dalam perspektif ini, mengatakan bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk perilaku kekerasan, biasanya selalu berawal dari perilaku individu. Faktor penyebab dari perilaku kekerasan yaitu ada faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi seperti gangguan atau kelaian untuk faktor sosial seperti konflik rumah tangga, adanya faktor kebudayaan, dan faktor media Teori Faktor KelompokManusia yang lahir, berawal dari individu individu yang akhirnya membentuk sebuah kelompok sosial. Dengan mengedepankan atas identitas seperti kesukuan, ras, agama, etnis, dan yang melakukan interaksi atau komunikasi dengan yang lain, juga sering membawa kesukuannya, atau identitas kelompok tersebut. Bukan tidak mungkin, berawal dari sinilah benturan antara identas kelompok satu dengan kelompok lainnya terjadi. Dengan demikian, bisa saja menjadi pemicu atau faktor penyebab terjadi kekerasan yang Teori Dinamika KelompokKekerasan timbul karena adanya deprivasi relatif dalam kelompok atau masyarakat tersebut. Itu artinya perubahan sosial yang terjadi dengan sebuah masyarakat juga tidak mampu, ditangkap dengan seimbang oleh masyarakat tersebut. Perubahan yang begitu cepat juga bisa menjadi pemicu atau faktor terjadinya perilaku kekerasan di penyebab terjadinya kekerasan juga bisa karena 1. Adanya keinginan untuk memperoleh sesuatu yang berharga, penting, dan bergengsi2. Kontrol sosial yang sudah tidak lagi berfungsi3. Adanya permasalahan yang muncul dan memicu terjadinya permusuhan antara individu/kelompok masyarakat4. Tidak bisa lagi individu mengendalikan/mengontrol emosi dirinya sendiri5. Berpikir/ memiliki prasangka buruk terhadap orang lainLima Jenis Golongan KekerasanKekerasan yang terjadi juga dapat digolongkan berdasarkan bentuk dan pelakunya, yaitu sebagai berikut Kekerasan Berdasarkan Pelakunya1. Kekerasan FisikGolongan kekerasan yang dilakukan yaitu secara nyata, dapat dilihat, dirasakan oleh tubuh atau diri kita. Contohnya pembunuhan, pemukulan, penganiayaan, dan lainnya, yang dapat mengakibatkan seseorang meninggal dunia. 2. Kekerasan StrukturalGolongan kekerasan ini yaitu individu/kelompok yang melakukannya dengan menggunakan sistem/hukum yang juga dengan ekonomi, atau tata cara kebiasaan lain yang ada berlaku di masyarakat tersebut. Memang kekerasan ini sulit untuk ini membuat adanya ketimpangan-ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, mulai pada sumber daya, pendidikan, pendapatan, keadilan, dan Kerusakan akibat adanya tambang batubara, timah, penebangan hutan, itu semua akan memberikan dampak kepada masyarakat tempatan. Seperti pencemaran lingkungan, aliran sungai yang membuat masyarakat terganggu untuk kebutuhan air bersih. Begitu juga adanya penabangan hutan untuk industri, yang membuat adanya longsor, banjir bandang, semuanya itu membuat masyarakat Kekerasan PsikologisGolongan kekerasan ini mempunyai target atau fokus pada sasaran rohani atau jiwa seseorang sehingga dapat menghilangkan kemampuan normal seseorang Ancaman, tekanan, kebohongan, atau indoktrinasi, dan Berdasarkan Pelakunya1. Kekerasan IndividualGolongan kekerasan ini sudah jelas dilakukan oleh individu kepada satu individu atau bisa juga lebih individu. Contohnya pencurian, pemukulan, penipuan arisan bodong, dan Kekerasan KolektifGolongan kekerasan ini dilakukan oleh banyak orang/individu/masyarakat yang terlibat. Contohnya konflik SARA, peperangan, bentrokan, tawuran, dan itulah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan, beserta jenis golongan kekerasan di kehidupan masyarakat sehari-hari. Sumber Referensi Buku Sosiologi SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial Penulis Dwi Mulyono
Secarasosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya. Konflik sering kali berubah menjadi kekerasan terutama ada upaya-upaya dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang
Pengertian Kekerasan dan Faktor Penyebab Kekerasan A. Pengertian Kekerasan Konflik yang tidak terkendali akan mengarah kepada kekerasan. Namun, konflik berbeda dengan kekerasan. Oleh karena itu, perlu pula kita mengetahui tentang pengertian kekerasan. kata kekerasan berasal dari bahasa Latin yaitu violentia, yang artinya keganasan, kedahsyatan, kebengisan, kegarangan, perkosa, dan aniaya. Berikut ini kami paparlan pengertian kekerasan menurut para ahli. 1. Pengertian kekerasan menurut Thomas Hobbes Menurut Thomas kekerasan merupakan suatu sifat alami yang ada pada diri manusia. 2. Pengertian kekerasan menurut Stuart dan Sundeen Menurut stuart dan sundeen kekerasan atau perilaku kekerasan atau tindak kekerasan adalah ungkapan perasaan permusuhan dan marah yang menjadikan hilangnya konrol diri di mana individu dapat mempunyai perilaku menyerang atau melakukan bentuk tindakan yang bisa membahayakan individu itu sendiri, orang lain, atau lingkungan sekitar. 3. Pengertian kekerasan menurut Kaplan dan Sundeen Perilaku kekerasan menurut Kaplan dan Sunden yaitu suatu kondisi di mana seseorang melakukan aktivitas atau tindakan yang bisa membuat bahaya secara fisik, baik kepada diri sendiri, orang lain, ataupun lingkungan. 4. Pengertian kekerasan menurut Rousseau Menurut JJ Rousseau kekerasan bukanlah merupakan sifat murni manusia. 5. Pengertian kekerasan menurut Colombijn Kekerasan menurut Colombijn yaitu perilaku yang melibatkan kekuatan fisik dan ditujukan untuk merusak, menyakiti, atau bahkan melenyapkan seseorang atau sesuatu. 6. Pengertian kekerasan menurut Black Menurut Black, kekerasan yaitu penggunaan kekuatan atau kemampuan yang tidak adil dan tidak bisa dibenarkan. 7. Pengertian kekerasan menurut James B. Rule Menurut James B Rule, kekerasan adalah manifestasi naluri bersama atau gerakan naluri primitif yang mampu membuat kondisi-kondisi tindakan massa. 8. Pengertian kekerasan menurut Soerjono Soekanto Kekerasan atau violence menurut Soerjono Soekanto yaitu pemakaian unsuf fisik dengan jalan paksaan terhadap benda atau orang. Sedangkan kekerasan sosial yaitu kekerasan yang dilakukan terhadap barang atau orang karena barang dan orang tersebut termasuk ke dalam kategori sosial tertentu. 9. Pengertian kekerasan menurut Abdul Munir Mulkan Menurut Abdul Munir, kekerasan yaitu suatu tindakan fisik yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk merusak, melukai, bahkan menghancurkan orang lain atau harta benda dan semua fasilitas kehidupan yang masih menjadi bagian dari dari orang lain tersebut. 10. Pengertian kekerasan menurut Kamus Sosiologi 2012106 Menurut kamus sosiologi, kekerasan yaitu suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok di mana secara fisik atupun verbal dapat memperlihatkan tindakan agresi dan penyerangan kepada kebebasan atau martabat. B. Faktor Penyebab Kekerasan Berdasarkan uraian di atas, kami harap pembaca dapat memahami apa itu kekerasa. Nah materi selanjutnya yang perlu kita ketahui dari kekerasan dalam ilmu sosiologi adalah apa yang menjadi pemicu atau penyebab terjadinya kekerasan di masyarakat. Nah di sini kami akan menyampaikan ada empat faktor yang menjadi penyebab timbulnya kekerasan di masyarakat. Antara lain 1. Tidak terpenuhinya motivasi dan keinginan dari manusia Suatu motivasi atau keinginan yang berasal dari diri manusia atau sekelompok orang yang tidak terpenuhi sering kali ditindaklanjuti dengan tindakan kekerasan. Banyak kasus yang terjadi dimana kekerasan terjadi karena adanya motivasi atau keinginan dari manusia yang tidak terpenuhi, misalnya seorang anak remaja yang tidak mampu mendapatkan gadis yang dicintainya, ia akan melakukan tidakan kekerasan untuk mendapatkan gadis itu. 2. Dialog dan kompromi yang menghasilkan jalan buntu Sudah jelas jika ada suatu dialog atau kompromi yang tidak dapat terselesaikan akan mengakibatkan tindakan kekerasan. Hal ini bisa kita lihat dalam rapat anggota DPR, dimana kadang kala mereka melakukan tindakan kekerasan karena masing-masing pihak tidak ada yang mau mengalah. 3. Agresifitas yang ada pada manusia Manusia mempunyai sifat agresif yang dapat menjadi benih-benih tindakan kekerasan. Sifat agresif disebabkan oleh adanya beberapa faktor, antara lain d. menghadapi ancaman dari luar e. merasa diperlakukan tidak adil 4. Perbedaan realitas potensial dengan potensial aktual manusia Realisasi potensial adalah apa yang mungkin dieujudkan sesuai dengan tingkat pengetahuan, wawasa, sumber daya, dan kemajuan yang dicapai manusia. Apabila realisasi potensial tersebut disalahgunakan untuk tujuan tertentu atau dimanipulasi oleh sekelompok orang, maka akan terjadi kekerasan. Demikian artikel kami yang membahas tentang pengertian kekerasan dari berbagai ahli dan faktor penyebab terjadinya kekerasan.
Aksiologiadalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang didapatkan. Ilmu ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu: pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral yang melahirkan etika. Kedua, esthetic expression, atau ekspresi keindahan, Ketiga, sosio-political life, atau kehidupan sosial politik.
Pengertian Kekerasan – Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang agama, ras, suku, dan sebagainya, perbedaan fisik, perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan berwarna. Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat. Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan. Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib, Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Dengan begitu, pelaku tindak kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman. Tindak kekerasan memang merupakan salah satu hal yang tidak dibenarkan di dunia ini. Akan tetapi, tidak ada salahnya kita untuk mengetahui apa itu kekerasan, ciri-ciri kekerasan, jenis-jenis kekerasan, hingga contoh kekerasan. Dengan mengetahui kekerasan lebih dalam, maka kita akan semakin sadar bahwa tindak kekerasan harus dihindari atau bahkan tidak boleh dilakukan oleh semua orang. Pengertian KekerasanJenis KekerasanBerdasarkan Bentuknya1. Kekerasan Fisik2. Kekerasan Struktural3. Kekerasan PsikologisBerdasarkan Pelakunya1. Kekerasan Individual2. Kekerasan KolektifPenyebab Kekerasan1. Hilangnya Harga Diri2. Tingkat Ekonomi Berbeda3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi4. Dendam5. Sudah Menjadi Tradisi6. Pemabuk atau Pengguna NarkobaContoh KekerasanCiri-Ciri Korban Kekerasan1. Adanya Perubahan Perilaku2. Menjadi Lebih Pendiam3. Cepat Murung dan Cemas4. Menutup Diri5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku KekerasanDampak KekerasanKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika pixabay Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin, kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain. Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera. Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan dengan yang bukan. Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka kita perlu dalam menggunakan media sosial. Jenis Kekerasan Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Berdasarkan Bentuknya Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan psikologis. 1. Kekerasan Fisik Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan, bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang. Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT. 2. Kekerasan Struktural Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada lingkungan masyarakat. Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum. 3. Kekerasan Psikologis Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya. Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan. Berdasarkan Pelakunya Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan individual dan kekerasan kolektif. 1. Kekerasan Individual Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain. Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu waspada agar tidak menjadi korban kekerasan. 2. Kekerasan Kolektif Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa. Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa. Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib. Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak berwajib. Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Penyebab Kekerasan pixabay Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan. 1. Hilangnya Harga Diri Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah. Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu, bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok. 2. Tingkat Ekonomi Berbeda Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi terutama pada masa-masa kritis. Adanya perubahan sosial ini menghadirkan tingkat ekonomi yang berbeda juga. Bahkan, seseorang yang sulit menghadapi perubahan sosial bisa memicu dirinya untuk melakukan tindak kekerasan terutama ketika menghadapi tingkat ekonomi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena seseorang sudah kehilangan akan sehat agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga berani untuk melakukan kekerasan, seperti merampok, menjambret, dan sebagainya. 3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi Setiap orang memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, sehingga bisa memunculkan yang namanya emosi. Penyebab kekerasan selanjutnya adalah seseorang atau kelompok yang tidak bisa mengendalikan emosi. Jika emosi yang ada di dalam diri sulit dikendalikan, maka emosi akan terus meningkat, sehingga akan mudah marah dengan permasalahan yang sepele. Dari situlah, tindak kekerasan bisa terjadi dan bisa menimbulkan korban jiwa. 4. Dendam Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada waktu itu. Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan. 5. Sudah Menjadi Tradisi Kekerasan bisa juga disebabkan karena sudah adanya tradisi kekerasan dalam suatu lingkungan. Kekerasan yang disebabkan karena tradisi sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya. Adapun contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan karena tradisi adalah kegiatan masa orientasi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan ospek. Ospek ini berlaku pada siswa atau mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di lembaga pendidikan baru. Pada kegiatan ospek seringkali terjadi tindak kekerasan, sehingga menimbulkan rasa takut pada peserta ospek. Dari rasa takut itu, korban ospek ini muncul keinginan untuk membuat siswa atau mahasiswa baru merasakan apa yang pernah dirasakan, sehingga ospek pun menjadi tradisi. Namun, saat ini ospek sudah dilarang dan diganti dengan kegiatan yang lebih positif ketika siswa atau mahasiswa baru masuk ke lembaga pendidikan baru. Dengan begitu, tradisi ospek pun perlahan-lahan akan menghilang. 6. Pemabuk atau Pengguna Narkoba Penyebab kekerasan bisa juga dipicu dari gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pengguna narkoba. Ketika seseorang sudah dalam keadaan mabuk dan tidak dapat mengendalikan dirinya, baik itu karena minuman beralkohol atau narkoba, maka bisa membuat ricuh yang memicu terjadinya tindak kekerasan. Bahkan bisa melakukan penyiksaan terhadap lebih dari satu korban. Kekerasan yang disebabkan karena mabuk dan memakai narkoba ini bisa juga terjadi antar kelompok dengan kelompok, sehingga bisa memicu terjadinya tawuran atau bentrok yang akan sulit dihilangkan. Bahkan, dari tawuran tersebut bisa menimbulkan korban jiwa, sungguh sangat disayangkan apabila hal seperti itu dapat terjadi. Contoh Kekerasan Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut. Melakukan pencurian atau perampokan. Melakukan pembacokan atau pembegalan. Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki. Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual. Ciri-Ciri Korban Kekerasan pixabay Korban kekerasan memang harus segera mendapatkan penanganan yang baik. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri korban kekerasan, diantaranya 1. Adanya Perubahan Perilaku Seseorang yang sudah menjadi korban kekerasan akan mengalami perubahan perilaku yang jauh dari biasanya. Perubahan perilaku yang dimaksud, bisa seperti menjadi lebih takut ketika ingin melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu, bisa juga dilihat dari yang biasanya hidup dengan tenang menjadi pendendam. 2. Menjadi Lebih Pendiam Korban kekerasan seringkali takut untuk mengungkapkannya kepada orang lain, sehingga hanya berdiam diri saja. Hal bisa terjadi karena korban kekerasan ini terkena trauma, sehingga kondisi psikisnya juga kena. Bahkan, ia akan mengurangi intensitas berbicara dengan orang lain. 3. Cepat Murung dan Cemas Selain menjadi pendiam, korban kekerasan juga akan berubah menjadi seseorang yang murung dan cemas. Jika ada orang-orang terdekat kamu yang terlihat seperti itu, sebaiknya segera diberi dukungan moral agar kondisi jiwanya tidak menjadi parah. 4. Menutup Diri Rasa takut akan terus menghampiri korban kekerasan, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutup dirinya dari orang lain. 5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku Kekerasan Trauma pada korban kekerasan akan sulit dihilangkan, sehingga ia akan takut bertemu dengan orang lain atau bertemu dengan pelaku kekerasan. Bahkan, korban kekerasan akan merasa kalau orang lain sangat berbahaya untuk dirinya. Dampak Kekerasan Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan. Membuat emosi menjadi tidak stabil. Kesimpulan Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan. Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienSecaraumum, Pengertian Konflik Sosial (Pertentangan) adalah sebagai suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Latar belakang adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit ditemukan kesamaannya atau didamaikan baik itu
Samaseperti permasalahan sosial, konflik sosial pun dapat membawa dampak, contohnya adalah timbulnya: Perpecahan dan permusuhan antar kelompok Pandangan negatif terhadap kelompok yang tidak sama dengannya Sikap dan tindakan diskriminatif pada kelompok masyarakat yang berbeda karena satu dan lain hal Bagaimana Cara Mengatasi Permasalahan Sosial?
16 Februari 2023 Jelaskan hakikat kekerasan secara sosiologis dan berikan contohnya Jawaban Hakikat kekerasan perbuatan terhadap seseorang yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkungan rumah tangga. contohnya memukul seseorang dg keras hingga mati dll.
LcXVPl.